Badan Usaha Milik Desa Sragen Akan Uji Coba Pembukaan Perkebunan Kapas
TEKSTILPOST.ID – Forum BUMDes Indonesia (FBI) Kabupaten Sragen akan membuka lahan perkebunan kapas di Bumi Sukowati. Sebagai tahap awal, mereka akan membuka lahan percontohan atau demonstration plot alias Demplot seluas 1 hektare di Desa Jati, Kecamatan Sumberlawang.
Perkebunan kapas tersebut akan dikelola oleh badan usaha milik desa (BUMDes) yang ditunjuk FBI. Kapas yang dihasilkan akan dimanfaatkan sebagai bahan baku produk tekstil dan produk kesehatan.
FBI Sragen sendiri baru berdiri pada 5 Agustus 2022 lalu. Pembukaan perkebunan kapas menjadi salah satu dari sembilan program kerja FBI Sragen.
“Program jangka pendeknya berupa pendampingan pengurusan nomor induk berusaha (NIB) bagi BUMDes-BUMDes dan persiapan demplot perkebunan kapas. Survei lahan dilakukan di wilayah Jati, Sumberlawang, pada lahan seluas 1 hektare,” kata Sekretaris FBI Sragen, Ady Sriyono, Rabu (7/9/2022).
Dalam pengelolaan perkebunan kapas ini, Ady menyebut BUMDes akan berperan sebagai off taker. Perkebunan kapas itu akan dikerjakan oleh petani, hasilnya dijual ke BUMDes.
FBI Sragen terinspirasi dengan adanya perkebunan kapas di Blora. Demplot seluas 1 hektare di Desa Jati akan jadi uji coba.
“Kami sudah memiliki analisis usaha taninya. Kebutuhan biaya selama pengelolaan kebun kapas itu senilai Rp9,4 juta per hektare. Produktivitas kapas per hektare bisa sampai 1,6 ton dan per kg dijual dengan harga Rp8.000-Rp9.000. Kebun kapas itu bisa panen setelah 4-5 bulan,” jelasnya.
Pada bagian lain, Ketua FBI Sragen, Sumarno, menyampaikan banyak BUMDes yang terkendali dalam mengembangkan usaha. Ada beberapa faktor yang jadi penyebab, seperti kurangnya pendampingan, kurangnya sosialisasi regulasi BUMDes, hingga pendampingan pembuatan laporan pertanggungjawaban dan laporan keuangan.
Sumber : Solo Pos