Aplikasi Sima Juara (SIJU) diharapkan dapat menurunkan angka pengangguran di Jawa Barat
Kepala Disnakertrans Jabar Rachmat Taufik Garsadi mengatakan, pihaknya kini tengah berupaya menggeser pola pelayanan dari metode offline ke online, dalam rangka memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat. Pada proses transisi ini diakuinya tidak akan berjalan mudah, karena dibutuhkan kerjasama antar pihak.
Kendati demikian, dia tetap optimistis pelayanan Disnakertrans Jabar berbasis aplikasi ini berjalan maksimal di 2023. Dia meyakini, kelengkapan fitur dalam aplikasi Sima Juara (SIJU) kelak akan sangat membantu para pencari kerja Jawa Barat, untuk memilih perusahaan yang dituju baik domestik maupun mancanegara.
“Inovasi peningkatan pelayanan tengah jadi fokus utama kami di 2023. Kalau selama ini tatap muka, buka gerai. Sekarang di 2022 dan 2023 kita dorong terus pelayanan aplikasi digital. Ini memang sudah ada dan memang sejauh ini belum terintegrasi dengan baik. Aplikasi Sima Juara (SIJU) ini. Kita akan dorong, kerjasama dengan pusat karena mereka juga punya aplikasi SiapKerja, kemudian dengan pemerintah kabupaten dan kota agar bisa satu data,” Menurut Kepala rahmat
Lebih lanjut saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah menjadi percontohan pemerintah pusat terkait integrasi data berbasis aplikasi. Hal tersebut akan membuka peluang bagi Disnakertrans Jabar, untuk menyempurnakan SIJU sehingga dapat terintegrasi secara nasional, serta membuka kans lebih besar bagi pencari dan pemberi kerja. Sehingga dapat menekan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jabar yang kini masih di angka 9,82 persen.
Sedangkan anggota DPRD dari Fraksi PDIP Memo Hermawan menganggap hal ini harus dioptimalkan agar betul-betul tepat sasaran pelaksanaannya “ menggeser pola pelayanan dari offline ke online memang bisa jadi terobosan di tengah kehidupan yang serba online ini, program ini harus optimal agar tepat sasaran sehingga angka pengangguran juga dapat diturunkan” ucapnya
